Motivasi ala Romawi; ”Pilih Menang atau Mati”

Siapa yang tidak kenal dengan Julius Caesar? Atau pernahkah anda mendengar motto "Veni, Vidi, Vici" yang artinya “Aku Datang, Aku Lihat, Aku Menang”. Julius Caesar adalah seorang Kaisar Romawi paling akbar ini memiliki motivasi agung untuk berhasil dan memantapkan tekad menang dalam diri pasukannya dengan menghancurkan kemungkinan gagal itu sendiri. Ia memang selalu menang. Dan gaya menang ala Romawi ini masih dipakai orang.

Alkisah, pada suatu ketika armada laut yang dipimpinnya bermaksud menaklukkan wilayah yang sekarang dikenal sebagai Inggris. Begitu mendarat di pantai Inggris, Julius Caesar langsung memimpin suatu upacara pantai yang mencekam dengan membakar semua kapal yang mereka tumpangi. Sepintas tindakan ini adalah sebuah “tindakan yang bodoh dan tidak waras”. Tetapi ada satu hal yaitu, bahwa mereka tak akan bisa pulang dengan selamat kecuali menang.

Julius Caesar tahu betul psikologi orang yang pergi berperang: yaitu “adanya harapan tersembunyi”, bahwa jika yang terburuk terjadi, masih ada “jalur mundur cari selamat”. Akan tetapi, justru harapan inilah yang dimusnahkan Julius Caesar. Artinya, pulang selamat hanya bisa diperoleh melalui kemenangan. Dengan itu terciptalah kondisi mental untuk "harus menang" dengan menuntaskan tugas dan menunaikan misi dengan harga sebesar apa pun juga. Kini kita ketahui, inilah prasyarat bagi setiap kemenangan.

Apa yang patut kita contoh dari Julius Caesar? Ada hal yang perlu kita contoh untuk menjadikan mental kita sebagai mental orang pemenang dan orang yang bermotivasi tinggi. Orang yang bermotivasi tinggi memiliki sifat: Gigih menghadapi masalah, Kreatif memecahkan problem, dan jeli melihat peluang dalam setiap kesulitan. Sebaliknya orang bermotivasi rendah gampang menyerah, tidak kreatif, dan selalu melihat kesulitan dalam setiap peluang.